About My self Part II .....
Peace Education Part II
Nah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya di
bangku SMA. Seperti yang telah saya ceritakan pada Peace education Part I. saya
adalah anak yang sering berpindah-pindah sekolah dikarenakan urusan mama saya
yang tak kunjung selesai J
. Singkat cerita, pada saat saya lulus Sekolah menengah pertama (SMP) saya
melanjutkan pendidikan saya di jenjang berikutnya yaitu Sekolah menengah atas
(SMA). Pada waktu itu saya sudah diterima di salah satu SMA swasta, kegiatan
wajib yang harus kami ikuti para siswa baru adalah MOS (masa orientasi siswa)
dan dilaksanakan 1 minggu akan tetapi pada hari terakhir MOS saya meminta izin
karna harus berangkat bersama mama dan papa saya karna beliau ada urusan. Beruntung
setelah MOS kami mendapat waktu libur selama 1 minggu sebelum aktiv belajar.
Pada saat libur inilah saya gunakan untuk berangkat karna mendapat izin untuk
tidak mengikuti MOS pada hari terakhir dari pihak sekolah.
Pada saat disana saya menghabiskan
banyak waktu untuk kumpul dengan sanak saudara hingga akhirnya saya pun merasa
betah dan rasanya enggan untuk kembali ke Papua. Waktu tak terasa 1 minggu
telah saya lalui tapi dalam benak saya ingin menambah libur ini seminggu lagi
karna saya sangat menyukai tinggal bersama keluarga disana. Akhirnya setelah
menambah waktu libur sendiri, tak terasa saya sudah hampir sebulan tinggal
disana hingga akhirnya saya mengadu kepada mama saya, akan tetapi karna urusan
beliau yang tak kunjung selesai beliau pun mengkhawatirkan saya hingga dia pun
menelpon seorang guru untuk bertanya mengenai kegiatan disekolah saya, akan
tetapi guru saya berkata bahwa tidak apa-apa jika memang masih ada urusan, saya
bisa tetap tinggal disana sampai urusan benar-benar selesai, disitu awalnya
saya merasa lega akan tetapi seiring berjalannya waktu saya pun menyadari bahwa
saya tidak harus berlama-lama seperti ini karna saya akan ketinggalan banyak
pelajaran. Dari situlah saya mengirim pesan kepada teman-teman saya dan
menanyakan apakah kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dan mereka berkata
kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dan mereka bertanya kapan saya balik
karena banyak sekali tugas-tugas dan ulangan.
Dari situlah saya mulai khawatir
dan berbicara kepada mama saya, akan tetapi mama saya juga bingung, disatu sisi
saya tau pasti beliau sedang pusing memikirkan urusannya dan sekarang beliau
harus mengurus saya juga. Akhirnya saya pun pasrah dengan keadaan jika saya
harus bertahan menemani mama saya berarti saya pun harus rela ketinggalan
pelajaran.
Waktu
demi waktu telah berlalu, sudah 3 bulan saya tidak pernah merasakan duduk di
bangku SMA dan merasakan seperti apa pelajaran di SMA ! apakah lebih susah
daripada pelajaran di SMP ? saya tak tau sampai akhirnya saya memutuskan untuk
pindah sekolah saja ke sana lagi seperti yang saya lakukan pada saat saya SD
dulu. Setelah menelpon pihak sekolah SMA saya, mereka membuat surat keterangan
pindah sementara saya dan mengirimnya lewat fax untuk digunakan sebagai
keterangan agar saya bisa masuk ke SMA saya yang baru. Akhirnya saya pun
mencoba mencari SMA yang mau menerima saya, pada saat saya mendaftar pada salah
satu SMA negeri disana ternyata nasib saya tidak terlalu bagus. Saya ditolak
dengan alasan kekurangan persyaratan dan juga mereka sedang dalam masa-masa
ulangan sehingga saya tidak bisa masuk karna tdk mempunyai nilai, disitu
terkadang saya merasa sedih (Nyanyii)
haahahaha ….
akhirnya ada kenalan keluarga saya
yang menyarankan untuk masuk SMA swasta , tak tunggu lama saya pun mendaftar di
SMA tersebut dan Puji Tuhan saya diterima dan persyaratan saya bisa dikumpul
belakangan.
Pada
saat pertama kali saya masuk sekolah, saya merasa gugup yang teramat sangat.
Pasalnya selama 3 bulan saya tidak mempelajari apapun dan saya masuk menjadi
seorang murid baru pada sekolah tersebut, Perasaan takut,malu,gugup,minder dan
sebagainya bercampur aduk menjadi satu pada saat itu. Akan tetapi saya mulai
belajar pelan-pelan, memahami semua materi yang diberikan sehingga saya dapat
menyesuaikan. Tetapi tak berselang waktu yang lama saya menjadi murid SMA, tiba
saatnya hal yang paling menegangkan bagi para murid yaitu Ujian tengah
semester. Saya merasa kurang percaya
diri dikarenakan ilmu yang saya pelajari masih terbilang sangat sedikit.
Akhirnya saya pun belajar dengan sungguh-sungguh berbekal buku yang saya beli
untuk menghadapi ujian tersebut. Alhasil saya berhasil melewatinya dengan nilai
yang memuaskan hingga akhirnya pada saat kenaikan kelas. Puji Tuhan saya
berhasil mendapat peringkat 3 di kelas saya. Saya berterima Kasih kepada Tuhan
sebab mustahil bagi saya untuk mendapat keberhasilan ini tanpa berdoa &
bersungguh-sungguh, sedikit tak percaya tapi memang itulah kenyataannya
sehingga pada saat saya pulang ke rumah saya memberitahukan kepada orang tua
dan keluarga saya dan mereka terlihat bahagia sekali. Akan tetapi mama saya
meminta maaf kepada saya karena sering membawa saya kemana-mana sehingga saya
begitu banyak ketinggalan pelajaran namun saya berkata bahwa selama saya masih
bisa berikan yang terbaik, itu tidak akan jadi masalah buat saya.
Dan
akhirnya pada saat saya duduk dibangku kelas 2 SMA, saya kembali ke Papua dan melanjutkan
pelajaran di SMA lama saya. Akan tetapi begitu banyak kendala yang saya hadapi
dalam pelajaran sampai saya duduk di bangku kelas 3 dan lagi-lagi itu karna
saya izin dengan waktu yang berbulan-bulan sehingga saya di tegur oleh wali
kelas saya kebetulan beliau adalah guru kimia dan saya merasa sangat kekurangan
akan pelajaran tersebut, saya juga di tegur oleh guru matematika saya yang
sekarang dia sudah menjadi kepala sekolah di SMA saya tersebut. Saya ditegur
karena pada saat itu saya sudah kelas 3 dan sudah hampir mendekati ujian,saya
sudah banyak ketinggalan pelajaran dan sedikit mengucilkan saya pada saat itu .
Akhirnya dari teguran itulah muncul niat saya untuk membuat apa yang mereka
katakan itu tidak akan terjadi kepada saya sehingga pada waktu ujian kelulusan
yang adalah penentu nasib saya, saya menjawab dengan sungguh-sungguh setelah
itu pada saat selesai ujian saya merasa lega dan tinggal menunggu hasilnya.
Pada saat itu seluruh sekolah di Kota Jayapura mendengarkan hasil ujian Online
dan hasil ujian tersebut bisa dibuka pada saat jam 7 malam. Inilah saat-saat
menegangkan buat kami semua, kami sepakat untuk berkumpul bersama di sekolah
dan membuka hasil ujian kami.
Sambil
menunggu jam 7 malam , saya dan teman-teman saya melakukan ritual anak SMA
yaitu saling mencorat-coret baju padahal kami belum mengecek hasil ujian kami,
Pada saat itu seiring waktu berjalan akhirnya sudah jam 7 malam. Kami semua membuka
Gadget kami dan melihat Hasil ujian kami dan saya membukannya dengan perlahan dengan
hati yang gugup dan jantung yang berdetak kencang and guest what ? saya tidak
percaya apa yang saya lihat pada saat saya membuka hasil ujian saya. Ternyata
saya masuk 4 besar dari 66 Siswa jurusan IPA yang ada disekolah saya. Saya pun
teriak kegirangan dan tak percaya. Saya langsung melanjutkan merayakan
kelulusan kami semua dan pulang sudah hampir malam. Pada saat saya pulang, saya
membuat sebuah lelucon kepada kedua orang tua saya, saya berkata kepada mereka
jika saya mendapat banyak nilai merah dan harus mengulang di Tahun depan. Raut
wajah mereka pun tampak merasa prihatin dan memaklumi jika saya mendapat nilai
tidak sesuai keinginan tersebut karena mereka tau saya sudah banyak sekali
ketinggalan pelajaran. Akan tetapi pada saat melihat raut wajah mereka seperti
itu, saya merasa seperti ingin tertawa dan akhirnya saya pun memberitahukan
yang sebenarnya dan seketika itu mereka memeluk saya dan berkata bahwa mereka
bangga. Perasaan saya waktu itu ingin menangis akan tetapi air mata saya
terhalang oleh kebahagiaan yang saya rasakan karena melihat orang tua saya
bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar