Dapat julukan Rapunszel karna rambutnya panjang, Asal Papua-Jayapura FB : J'nitha Renolin Mailoa
Jumat, 04 Desember 2015
Peace Education Part II
About My self Part II .....
Peace Education Part II
Nah, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya di bangku SMA. Seperti yang telah saya ceritakan pada Peace education Part I. saya adalah anak yang sering berpindah-pindah sekolah dikarenakan urusan mama saya yang tak kunjung selesai J . Singkat cerita, pada saat saya lulus Sekolah menengah pertama (SMP) saya melanjutkan pendidikan saya di jenjang berikutnya yaitu Sekolah menengah atas (SMA). Pada waktu itu saya sudah diterima di salah satu SMA swasta, kegiatan wajib yang harus kami ikuti para siswa baru adalah MOS (masa orientasi siswa) dan dilaksanakan 1 minggu akan tetapi pada hari terakhir MOS saya meminta izin karna harus berangkat bersama mama dan papa saya karna beliau ada urusan. Beruntung setelah MOS kami mendapat waktu libur selama 1 minggu sebelum aktiv belajar. Pada saat libur inilah saya gunakan untuk berangkat karna mendapat izin untuk tidak mengikuti MOS pada hari terakhir dari pihak sekolah.
Pada saat disana saya menghabiskan banyak waktu untuk kumpul dengan sanak saudara hingga akhirnya saya pun merasa betah dan rasanya enggan untuk kembali ke Papua. Waktu tak terasa 1 minggu telah saya lalui tapi dalam benak saya ingin menambah libur ini seminggu lagi karna saya sangat menyukai tinggal bersama keluarga disana. Akhirnya setelah menambah waktu libur sendiri, tak terasa saya sudah hampir sebulan tinggal disana hingga akhirnya saya mengadu kepada mama saya, akan tetapi karna urusan beliau yang tak kunjung selesai beliau pun mengkhawatirkan saya hingga dia pun menelpon seorang guru untuk bertanya mengenai kegiatan disekolah saya, akan tetapi guru saya berkata bahwa tidak apa-apa jika memang masih ada urusan, saya bisa tetap tinggal disana sampai urusan benar-benar selesai, disitu awalnya saya merasa lega akan tetapi seiring berjalannya waktu saya pun menyadari bahwa saya tidak harus berlama-lama seperti ini karna saya akan ketinggalan banyak pelajaran. Dari situlah saya mengirim pesan kepada teman-teman saya dan menanyakan apakah kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dan mereka berkata kegiatan belajar mengajar sudah berjalan dan mereka bertanya kapan saya balik karena banyak sekali tugas-tugas dan ulangan.
Dari situlah saya mulai khawatir dan berbicara kepada mama saya, akan tetapi mama saya juga bingung, disatu sisi saya tau pasti beliau sedang pusing memikirkan urusannya dan sekarang beliau harus mengurus saya juga. Akhirnya saya pun pasrah dengan keadaan jika saya harus bertahan menemani mama saya berarti saya pun harus rela ketinggalan pelajaran.
Waktu demi waktu telah berlalu, sudah 3 bulan saya tidak pernah merasakan duduk di bangku SMA dan merasakan seperti apa pelajaran di SMA ! apakah lebih susah daripada pelajaran di SMP ? saya tak tau sampai akhirnya saya memutuskan untuk pindah sekolah saja ke sana lagi seperti yang saya lakukan pada saat saya SD dulu. Setelah menelpon pihak sekolah SMA saya, mereka membuat surat keterangan pindah sementara saya dan mengirimnya lewat fax untuk digunakan sebagai keterangan agar saya bisa masuk ke SMA saya yang baru. Akhirnya saya pun mencoba mencari SMA yang mau menerima saya, pada saat saya mendaftar pada salah satu SMA negeri disana ternyata nasib saya tidak terlalu bagus. Saya ditolak dengan alasan kekurangan persyaratan dan juga mereka sedang dalam masa-masa ulangan sehingga saya tidak bisa masuk karna tdk mempunyai nilai, disitu terkadang saya merasa sedih (Nyanyii) haahahaha ….
akhirnya ada kenalan keluarga saya yang menyarankan untuk masuk SMA swasta , tak tunggu lama saya pun mendaftar di SMA tersebut dan Puji Tuhan saya diterima dan persyaratan saya bisa dikumpul belakangan.
Pada saat pertama kali saya masuk sekolah, saya merasa gugup yang teramat sangat. Pasalnya selama 3 bulan saya tidak mempelajari apapun dan saya masuk menjadi seorang murid baru pada sekolah tersebut, Perasaan takut,malu,gugup,minder dan sebagainya bercampur aduk menjadi satu pada saat itu. Akan tetapi saya mulai belajar pelan-pelan, memahami semua materi yang diberikan sehingga saya dapat menyesuaikan. Tetapi tak berselang waktu yang lama saya menjadi murid SMA, tiba saatnya hal yang paling menegangkan bagi para murid yaitu Ujian tengah semester. Saya merasa kurang percaya diri dikarenakan ilmu yang saya pelajari masih terbilang sangat sedikit. Akhirnya saya pun belajar dengan sungguh-sungguh berbekal buku yang saya beli untuk menghadapi ujian tersebut. Alhasil saya berhasil melewatinya dengan nilai yang memuaskan hingga akhirnya pada saat kenaikan kelas. Puji Tuhan saya berhasil mendapat peringkat 3 di kelas saya. Saya berterima Kasih kepada Tuhan sebab mustahil bagi saya untuk mendapat keberhasilan ini tanpa berdoa & bersungguh-sungguh, sedikit tak percaya tapi memang itulah kenyataannya sehingga pada saat saya pulang ke rumah saya memberitahukan kepada orang tua dan keluarga saya dan mereka terlihat bahagia sekali. Akan tetapi mama saya meminta maaf kepada saya karena sering membawa saya kemana-mana sehingga saya begitu banyak ketinggalan pelajaran namun saya berkata bahwa selama saya masih bisa berikan yang terbaik, itu tidak akan jadi masalah buat saya.
Dan akhirnya pada saat saya duduk dibangku kelas 2 SMA, saya kembali ke Papua dan melanjutkan pelajaran di SMA lama saya. Akan tetapi begitu banyak kendala yang saya hadapi dalam pelajaran sampai saya duduk di bangku kelas 3 dan lagi-lagi itu karna saya izin dengan waktu yang berbulan-bulan sehingga saya di tegur oleh wali kelas saya kebetulan beliau adalah guru kimia dan saya merasa sangat kekurangan akan pelajaran tersebut, saya juga di tegur oleh guru matematika saya yang sekarang dia sudah menjadi kepala sekolah di SMA saya tersebut. Saya ditegur karena pada saat itu saya sudah kelas 3 dan sudah hampir mendekati ujian,saya sudah banyak ketinggalan pelajaran dan sedikit mengucilkan saya pada saat itu . Akhirnya dari teguran itulah muncul niat saya untuk membuat apa yang mereka katakan itu tidak akan terjadi kepada saya sehingga pada waktu ujian kelulusan yang adalah penentu nasib saya, saya menjawab dengan sungguh-sungguh setelah itu pada saat selesai ujian saya merasa lega dan tinggal menunggu hasilnya. Pada saat itu seluruh sekolah di Kota Jayapura mendengarkan hasil ujian Online dan hasil ujian tersebut bisa dibuka pada saat jam 7 malam. Inilah saat-saat menegangkan buat kami semua, kami sepakat untuk berkumpul bersama di sekolah dan membuka hasil ujian kami.
Sambil menunggu jam 7 malam , saya dan teman-teman saya melakukan ritual anak SMA yaitu saling mencorat-coret baju padahal kami belum mengecek hasil ujian kami, Pada saat itu seiring waktu berjalan akhirnya sudah jam 7 malam. Kami semua membuka Gadget kami dan melihat Hasil ujian kami dan saya membukannya dengan perlahan dengan hati yang gugup dan jantung yang berdetak kencang and guest what ? saya tidak percaya apa yang saya lihat pada saat saya membuka hasil ujian saya. Ternyata saya masuk 4 besar dari 66 Siswa jurusan IPA yang ada disekolah saya. Saya pun teriak kegirangan dan tak percaya. Saya langsung melanjutkan merayakan kelulusan kami semua dan pulang sudah hampir malam. Pada saat saya pulang, saya membuat sebuah lelucon kepada kedua orang tua saya, saya berkata kepada mereka jika saya mendapat banyak nilai merah dan harus mengulang di Tahun depan. Raut wajah mereka pun tampak merasa prihatin dan memaklumi jika saya mendapat nilai tidak sesuai keinginan tersebut karena mereka tau saya sudah banyak sekali ketinggalan pelajaran. Akan tetapi pada saat melihat raut wajah mereka seperti itu, saya merasa seperti ingin tertawa dan akhirnya saya pun memberitahukan yang sebenarnya dan seketika itu mereka memeluk saya dan berkata bahwa mereka bangga. Perasaan saya waktu itu ingin menangis akan tetapi air mata saya terhalang oleh kebahagiaan yang saya rasakan karena melihat orang tua saya bahagia.
Peace Education Part I
About My self Part 1 …
Perkenalkan . Nama saya Janita Renolin Mailoa. Saya adalah
anak kedua dari dua orang bersaudara. Asal saya dari Maluku akan tetapi saya
sejak kecil sudah menetap di Papua tepatnya di kota Jayapura. Disini saya akan
berbagi sedikit Peace Education Story mengenai saya.
Sejak kecil saya ini adalah anak
yang bisa di bilang selalu berpindah-pindah sekolah, mulai dari saya menduduki
bangku sekolah dasar (SD) Pada saat saya kelas 2 , mama saya di haruskan untuk
pulang ke kampungnya di Halmahera utara (kota tobelo) karna harus mengunjungi
kakek dan nenek saya. Jujur saja saya adalah anak yang yang paling dekat dengan
mama saya, jadi ketika saya mendengar mama saya akan berangkat saya pun ingin
ikut, akan tetapi mama saya mengatakan saya harus sekolah dan mama saya hanya
pergi seminggu saja.
akan tetapi begitulah pada dasarnya saya sudah terbiasa bersama-sama dengan mama saya kemanapun beliau pergi jadi akhirnya saya ngotot ingin ikut berangkat. Dan setelah beliau berembuk dengan bapak saya akhirnya mereka memutuskan bahwa saya juga bisa ikut dengan meminta izin disekolah saya dalam waktu satu minggu. Setelah sampai disana hari demi hari saya lewati disana, tidak terasa sudah mau hampir seminggu. Akhirnya saya bertanya kepada mama saya kapan kami kembali ke jayapura karna saya merasa sudah terlalu banyak ketinggalan pelajaran. akan tetapi mama saya berkata bahwa masih harus menyelesaikan urusannya sehingga akan butuh waktu lama lagi disana, setelah itu mama saya berniat untuk memindahkan saya untuk bersekolah di kampung untuk sementara sampai saya naik kelas dan kami akan balik lagi ke jayapura. Saya pun menyetujuinya akhirnya mama saya mengurus surat pindah sementara saya dan saya bisa sekolah di salah satu SD di kampung halaman mama saya tersebut. Itulah singkat cerita saya berpindah sekolah untuk pertama kalinya.
akan tetapi begitulah pada dasarnya saya sudah terbiasa bersama-sama dengan mama saya kemanapun beliau pergi jadi akhirnya saya ngotot ingin ikut berangkat. Dan setelah beliau berembuk dengan bapak saya akhirnya mereka memutuskan bahwa saya juga bisa ikut dengan meminta izin disekolah saya dalam waktu satu minggu. Setelah sampai disana hari demi hari saya lewati disana, tidak terasa sudah mau hampir seminggu. Akhirnya saya bertanya kepada mama saya kapan kami kembali ke jayapura karna saya merasa sudah terlalu banyak ketinggalan pelajaran. akan tetapi mama saya berkata bahwa masih harus menyelesaikan urusannya sehingga akan butuh waktu lama lagi disana, setelah itu mama saya berniat untuk memindahkan saya untuk bersekolah di kampung untuk sementara sampai saya naik kelas dan kami akan balik lagi ke jayapura. Saya pun menyetujuinya akhirnya mama saya mengurus surat pindah sementara saya dan saya bisa sekolah di salah satu SD di kampung halaman mama saya tersebut. Itulah singkat cerita saya berpindah sekolah untuk pertama kalinya.
Setelah
saya naik ke kelas 3, kami pun kembali ke Jayapura dan saya masuk kembali ke
sekolah lama saya. Setelah saya menjalani hari-hari saya di bangku sekolah
dasar, saya kembali di haruskan ikut mama saya berangkat ke kampungnya lagi
karena ada urusan dan kakek saya sedang sakit-sakitan, mau tidak mau saya harus
berangkat dan harus pindah sekolah sementara lagi ke sana.
selama bersekolah disana, saya merasa senang karna baik guru maupun murid menyambut saya dengan antusias. Pada saat saya pindah kesana, saya duduk di bangku SD kelas 5 dan melanjutkan sekolah saya seperti biasanya seperti saat saya bersekolah di sekolah lama saya di Papua, dan karna waktu kelas 2 SD saya pernah sekolah di SD yg sama maka tak heran pada saat saya kembali bersekolah disana, banyak teman-teman yang mengenal saya.
selama bersekolah disana, saya merasa senang karna baik guru maupun murid menyambut saya dengan antusias. Pada saat saya pindah kesana, saya duduk di bangku SD kelas 5 dan melanjutkan sekolah saya seperti biasanya seperti saat saya bersekolah di sekolah lama saya di Papua, dan karna waktu kelas 2 SD saya pernah sekolah di SD yg sama maka tak heran pada saat saya kembali bersekolah disana, banyak teman-teman yang mengenal saya.
Waktu
di bangku SD saya adalah anak yang bisa dibilang aktiv, jenis pelajaran yang
paling saya suka hampir semua pelajaran, jadi tak heran jika nilai raport saya selalu
bagus dan selalu dapat peringkat pertama dan yang paling rendah hanya sampai
peringkat ketiga. Bahkan pada saat saya kembali ke sekolah lama saya pada saat
saya kelas 6 SD, saya & teman saya mendapatkan peringkat 1 karna nilai ujian
kita yang tidak beda jauh. Itu yang membuat saya bangga karena bisa bersaing,berprestasi
dan membanggakan orang tua saya.
Yang menjadi motivasi saya dulu adalah dukungan dari orangtua seperti ketika saya akan ujian maka orangtua saya menjanjikan hadiah ketika saya mendapatkan peringkat, dan juga saya akan termotivasi ketika saya belajar dengan guru yang cara mengajarnya asik sehingga saya semakin tertarik untuk mengikuti pelajarannya. Dari situlah saya membangun minat dan mengembangkan bakat saya pada pelajaran tersebut.
Yang menjadi motivasi saya dulu adalah dukungan dari orangtua seperti ketika saya akan ujian maka orangtua saya menjanjikan hadiah ketika saya mendapatkan peringkat, dan juga saya akan termotivasi ketika saya belajar dengan guru yang cara mengajarnya asik sehingga saya semakin tertarik untuk mengikuti pelajarannya. Dari situlah saya membangun minat dan mengembangkan bakat saya pada pelajaran tersebut.
Nah itu dia sedikit pengalaman saya waktu saya masih duduk
di bangku sekolah dasar.
Langganan:
Postingan (Atom)